Seperti kita ketahui bahwa nama "Tasikmalaya" kini dipakai untuk 2(dua) nama hierarki pemerintahan daerah di Priangan Timur.
Yaitu Kabupaten Tasikmalaya dengan luas wilayah sekitar 2.563,35 km² dengan jumlah kepadatan penduduk sekitar 642 jiwa/km² dan Kota Tasikmalaya dengan luas wilayah sekitar 171,56 km2 dengan kepadaan penduduk sekitar 3.600,9/km² . Nah, mengenai asa usul nama Tasikmalaya itu sendiri yang dahulu bernama Sukapura yang didirikan oleh Sultan Agung dari Mataram pada 9 muharam tahun alif ada 2(dua) versi yang berkembang di masyarakat saat ini. Pertama, nama Tasikmalaya di ambil dari 2(dua) kata Keusik dan Ngalayah
Yaitu Kabupaten Tasikmalaya dengan luas wilayah sekitar 2.563,35 km² dengan jumlah kepadatan penduduk sekitar 642 jiwa/km² dan Kota Tasikmalaya dengan luas wilayah sekitar 171,56 km2 dengan kepadaan penduduk sekitar 3.600,9/km² . Nah, mengenai asa usul nama Tasikmalaya itu sendiri yang dahulu bernama Sukapura yang didirikan oleh Sultan Agung dari Mataram pada 9 muharam tahun alif ada 2(dua) versi yang berkembang di masyarakat saat ini. Pertama, nama Tasikmalaya di ambil dari 2(dua) kata Keusik dan Ngalayah
yang
dalam bahasa sunda berarti Keusik adalah pasir dan Ngalayah adalah
bertebaran jadi kalau kita tarik secara garis besar berarti pasir yang
bertebaran. Ya, seperti kita ketahui akibat dari letusan Gunung
Galunggung yang sangat dahsyat pada tahun 1822 mempunyai pengaruh besar
terhadap Kabupaten Sukapura pada waktu itu, dengan banyaknya pasir
menyelimuti Kabupaten Sukapura maka daerah ini pun berubah nama menjadi
Keusik Ngalayah dan kemudian menjadi daerah yang kita kenal sekarang
yaitu Tasikmalaya.
Kemudian,
pendapat yang kedua yaitu Tasikmalaya berasal dari 2(dua) kata juga
yaitu Tasik yang yang artinya laut, telaga atau air yang menggenangi
daerah tertentu dan Malaya yang memiliki pengertian jajaran
gunung-gunung. Nah, toponim tadi mengandung makna bahwa keberadaan
gunung yang mencapai jumlah ribuan laksana air laut(banyaknya)(Permadi,
1975: 3). Secara geologis, letusan yang diakibatkan oleh gunung tersebut
mengakibatkan terbentuknya jurang-jurang yang terjal yang membentuk
sebuah formasi sepatu kuda ke arah timur Gunung Galunggung. Nah, setelah
beberapa tahun letusan dahsyat yang diakibatkan, bermunculanlah
bukit-bukit kecil(hillocks) yang berjumlah sekiar 3.647 buah.
Bukit-bukit kecil itulah yang kemudian memperkuat ciri khas geografis
Kabupaten dan Kota Tasikmalaya(Furuya, 1978:592; Zen, 1968: 62). Tapi
sayang sekarang ini bukit-bukit kecil yang berada dipusat Kota
Tasikmalaya sudah hampir tidak ada karena diambil pasirnya dan dijadikan
perumahan dan kawasan pertokoan. Yang tertinggal sekarang hanyalah
nama-nama bukitnya saja di tengah Kota Tasikmalaya.
Nah,
berdasarkan uriaian diatas, beberapa orang berpendapat bahwa nama
Tasikmalaya sendiri itu lahir dan mulai dipergunakan dalam administrasi
pemerintahan setelah Gunung Galunggung meletus dahsyat pada tahun
1822(Ekadjati et al., 1975: 5: Marlina, 2007: 36). Hal tersebut
diperkuat oleh laporan Residen Priangan pada tahun 1816 bahwa
Tasikmalaya belum dipergunakan sebagai nama suatu distrik yakni wilayah
pemerintahan yang berada di bawah kabupaten(de la Faille, 1895: 53).
Namun, dalam administrasi pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1820
nama Tasikmalaya sudah dipergunakan. Pada administrasi pemerintahan
Hindia belanda nama Tasikmalaya di pergunakan dengan nama Distrikt
Tasjikmalaija op Tjitjariang dengan wilayahnya sepanjang 37
pal(Statistiek van Java. 1820). Yah, jadi bisa diperkiran nama
Tasikmalaya pertama kali mulai digunakan sekitar tahun 1816-1820an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar